SELAMAT DATANG DI CV.DINAR KASIROH SOLUSI PENGENDALIAN HAMA

Jumat, 11 November 2011

Fumigasi, Pest Control, Termite Control




I. Tahap Persiapan Fumigasi

I. TAHAP PERSIAPAN FUMIGASI
  1. Mengumpulkan informasi yang diperlukan (PO, SI, Data komoditi, alamat, dsb.).
  2. Pemberitahuan rencana fumigasi kepada pihak terkait.
  3. Membuat rencana kerja, pembagian kerja.
  4. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
  5. Pemasangan selang distribusi MB dan selang monitor.
  6. Pemasangan kipas angin
  7. Menutup ruang fumigasi dengan cover sheet.
  8. Pelapisan bawah cover sheet dengan sand snake.
  9. Mengikat sekeliling cover sheet dengan tali/tambang.
  10. Mempersiapkan evaporizer, timbangan, dan tabung methyl.
  11. Menghubungkan selang distribusi methyl dengan evaporizer.
  12. Membuat batas area berbahaya dengan police line, pasang stiker danger.
  13. Pengecekan akhir persiapan fumigasi.

Fumigation
Fumigasi
Adalah suatu tindakan perlakuan (atau pengobatan) terhadap suatu komoditi dengan menggunakan fumigant tertentu, didalam ruang kedap udara, pada suhu dan tekanan tertentu. 
 
Fumigan
Adalah suatu jenis pestisida (obat pembasmi hama) yang dalam suhu dan tekanan tertentu berbentuk gas,
dan dalam konsentrasi serta waktu tertentu dapat membunuh hama (organisme pengganggu).



Dasar Hukum
1.    Undang-undang No.16 tahun 1992 Jo. PP. No.14 tahun 2002;
2.    Surat Keputusan Menteri Pertanian No.271/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12 April   2006;
3.    Kep. Menteri Pertanian no.217/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12-04-2006;
4.    Notice to Industry dari  pemerintah Australia No. 50/2005-06 dan no. 51/2005- 06

5.    SE. Barantan no. 1162.a/PO.540.240/L.3/6/06 tgl.30-06-2006; 
6.    SE. Balai Besar KT. Tg. Priok no.756/KT.270/L.3.A.2.003.00/08/07 tgl. 20 Agustus

      2007 dan no.829.a/KT.240/L.3.A.2.003.00/09/07 tgl. 07 September 2007;
7.    Peraturan Menteri Perdagangan RI no. 51/M-DAG/PER/12/2007 tgl. 28 Des. 2007



Ringkasan:
Tindakan perlakuan termasuk FUMIGASI, merupakan kewenangan (kompetensi) pemerintah. Dalam hal pelaksanaan fumigasi dilakukan oleh Pihak Ketiga (swasta), maka hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan fumigasi yang sudah di REGISTRASI Pemerintah (dalam hal ini oleh Badan Karantina Pertanian Dep. Pertanian)

1.    Fumigasi merupakan salah satu persyaratan ekspor sesuai ketentuan internasional yang
       tertuang dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya dalam International Plant
       Protection Convention (IPPC) yang direcomended oleh badan perdagangan dunia (WTO).
2.    Karena sifat yang khusus dari bahan fumigant yang digunakan (jenis obat/pestisida
       berbentuk   gas), maka diperlukan durasi (periode waktu) dalam pelaksanaannya dengan  
       maksud agar      bahan fumigant tersebut dapat meresap (penetrasi) secara sempurna  
       dalam setiap komoditi     yang di fumigasi. Untuk itu, dalam setiap pelaksanaan fumigasi  
       akan diawali dengan gas in       (pelepasan gas) dan diakhiri dengan gas out (aerasi atau
       kegiatan untuk menetralisir agar    tidak ada residu gas beracun dalam komoditi tersebut).
3.    Yang perlu diingatkan kepada seluruh eksportir adalah, jangan biarkan komoditi anda di
       re-fumigasi (atau terkena claim) di negara tujuan hanya karena tidak di fumigasi pada saat
       akan dikirim keluar negeri. 





FUMIGASI STANDARD

1.    Penerbitan Fumigation Certificate bernomor registrasi AFASID yang merupakan registrasi
       resmi  pemerintah dan diakui sah secara internasional.
2.    Sertifikat fumigasi wajib ditanda tangani oleh tenaga teknis kompetensi fumigasi (authorized
       competence) beregister internasional;
3.    Ketentuan dan tatacara pelaksanaan fumigasi standar pemerintah dan standar internasional
       yang berlaku, a.l.:
       a.    Fumigasi wajib dilaksanakan oleh perusahaan fumigasi yang telah terdaftar dalam
              Program Pemerintah cq. Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian (mempunyai
              nomor registrasi resmi pemerintah)
       b.    Container atau komoditi yang akan di fumigasi harus bersih, bebas dari kontaminasi                                     
              hama dan organisme pengganggu lainnya, tanah atau lumpur serta   kotoran lainnya.
       c.    Fumigasi yang menggunakan container, maka container wajib diturunkan dari sasis 
              kendaraan, karena fumigasi harus menggunakan cungkup atau coversheet, serta
              peralatan standar yang berlaku lainnya, khusus container untuk ekspor, maka fumigasi
              wajib dilakukan di depo fumigasi yang telah memperoleh rekomendasi dari Badan
              Karantina pertanian (untuk DKI di depo KBN Marunda atau depo Transporindo)
       d.    Beberapa syarat depo fumigasi yang wajib mendapat rekomendasi dari pemerintah
              adalah : lantai kedap dan rata, aman dari lalu lintas orang, terhindar
              dari kemungkinan reinvestasi hama/penyakit/organisme pengganggu lainnya.
       e.     Fumigant (obat /pestisida) yang dipakai adalah Methyl Bromide (Ch3Br) dengan dosis 
              yang umum dipakai adalah 48 gram/m3/24 jam. Apabila terjadi penambahan atau
              pengurangan dosis, dikenakan biaya sesuai tambahan/pengurangan jumlah obat yang
              dipakai.

       f.     Proses fumigasi efektif memerlukan waktu paling sedikit 1 x 24 jam.
       g.    Kualitas hasil terjamin, mengurangi tingkat resiko re-fumigasi (atau claim) dari negara
              tujuan.
       h.    Pemberitahuan atau order fumigasi agar disampaikan paling lambat 24 jam sebelum
              clossing kapal.
       i.     Fumigasi dapat dilakukan untuk keperluan lainnya seperti kemasan kayu atau
             atau coversheet.
       j.     Tempat penumpukan atau depo fumigasi, lokasi pabrik/gudang, atau dermaga 
              pemuatan, harus bersih dan bebas dari berbagai hama dan organisme pengganggu
              lainnya, khusus  untuk fumigasi diluar container (seperti di gudang), maka wajib       
             dilakukan ditempat/lokasi yang terhindar dari panas dan hujan, kondisi bersih, dan jauh
              dari lalu lintas orang.
       k.    Container atau komoditi yang telah selesai di fumigasi, harus diletakan terpisah dari
              container atau komoditi lain yang belum di fumigasi untuk mencegah terjadinya
              kontaminasi kembali selama di tempat penumpukan/penyimpanan.
       l.     Komoditi yang telah selesai di fumigasi, disarankan tidak berada terlalu lama dalam      
             tempat  penyimpanan, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi
              kembali. Dalam hal  ini apabila penyimpanan melewati batas resistensi fumigant (21
              hari), maka harus  dilakukan refumigasi.
       m.   Dosis fumigasi bervariasi tergantung jenis komoditi yang di fumigasi atau atas
              persyaratan negara tujuan.
4.    Tarif / biaya fumigasi terbagi dalam beberapa kategori, disesuaikan dengan tatacara dan
       blokasi  fumigasi yang akan dilakukan. Beberapa kategori dan kriteria untuk menetapkan
       tarif tersebut  adalah:

4.1.  Fumigasi dalam container yang dilakukan di depo container yang telah ditetapkan. Posisi
       ontainer diletakkan diatas lantai yang kedap (diturunkan dari
       sasis kendaraan). Untuk jenis fumigasi ini, pengenaan tarif fumigasi sudah termasuk:
       4.1.1. Biaya sewa depo container.
       4.1.2. Lift on/off selama di depo container.
       4.1.3. Biaya trucking dari depo container sampai CY.
4.2.  Fumigasi LCL atau fumigasi yang dilaksanakan diluar container (sebelum stuffing). Untuk
        fumigasi jenis ini, dapat dilakukan di pabrik atau lokasi lain yang disepakati bersama. Tarif
        biaya fumigasi dihitung berdasarkan volume komoditi yang di fumigasi.



Peralatan Pendukung Pelaksanaan Fumigasi Standar
Untuk melengkapi kegiatan fumigasi, diperlukan peralatan yang memadai. Peralatan tersebut antara lain adalah :
1.    Interferometer (Alat Pengukur Konsentrasi Gas)
2.    Gas Leak Detector (Alat Pendeteksi Kebocoran Gas)
3.    Coversheet (Penutup Container)
4.    Masker Full Face
5.    Canister
6.    Topi Keselamatan / Helm
7.    Safety Shoes
8.    Gas Methyl Bromide
9.    Timbangan
10.  Tangga Lipat
11.  Hazard Tape / Police Line
12.  Tanda Awas Bahaya Racun / Sticker Danger
13.  Pemanas / Evaporizer
14.  Selang Monitor
15.  Sarung Tangan Katun
16.  Kunci Inggris
17.  Nozzles
18.  Meteran
19.  Termometer (Alat pengukur Suhu)
20.  Selang Gas Fumigan
21.  Seal Tape
22.  Tali / Tambang
23.  Kain pel
24.  Kipas Angin
25.  Sand Snake
26.  Alat Bantu Penempatan Selang
27.  Tiang Police Line
28.  Belalai
29.  Klem
30.  Lakban Putih
31.  Lakban Hitam
32.  Kabel Rol
33.  Troli
34.  Tangga Lipat
35.  Obeng
36.  Blower
37.  Tube Detector

  
International Standart for Phytosanitary Measures

1.   ISPM # 15 adalah standar perlakuan / pengobatan yang berlaku secara internasional                    terhadap      setiap kemasan kayu (box, peti, palet, dunnage, dsb.) yang akan digunakan sebagai bahan   pendukung ekspor.
 Kesepakatan tersebut tertuang dalam berbagai ketentuan yang diatur oleh Badan Dunia
      setingkat IPPC (International Plant Protection Convention) yang disepakati Badan Perdagangan  Dunia (WTO).

2.   Ada dua jenis tindakan perlakuan yang diperbolehkan, yaitu Fumigasi dan Heat Treatment
      tergantung permintaan negara tujuan.
3.   Setiap produk kemasan kayu yang sudah diberi perlakuan, akan diberi tanda atau marking   
      dan      labelling.
4.   ISPM # 15 dilaksanakan oleh suatu perusahaan produk kemasan kayu (provider) yang sudah
      teregistrasi resmi pemerintah (ID Number). Perusahaan ini terlepas dari perusahaan      fumigasi.

5.   Tarif biaya produksi kemasan kayu disesuaikan dari jenis, volume, serta ukuran kemasan    kayu      yang akan diproduksi. Biaya ini terlepas dari biaya fumigasi.

6.   Untuk kemasan kayu yang dibuat oleh pelanggan sendiri, akan direcek oleh petugas ISPM #                                              
      15 dan hanya dikenakan biaya marking/labelling sesuai tarif standar yang berlaku.

7.   Seperti halnya fumigasi, maka setiap tindakan ISPM # 15 juga akan diterbitkan sertifikat
      ISPM # 15
  


PHYTO SANITARY
1.   Phytosanitary Certificate adalah Surat Keterangan Kesehatan Tanaman (produk yang berasal
      dari tumbuhan seperti kayu/palet/box, biji2an, umbi, dsb.) yang menyatakan bahwa produk
      tersebut bebas dari hama/penyakit tumbuhan berbahaya.
2.   Diterbitkan oleh UPT Karantina Tumbuhan setempat
3.   Biaya yang dipungut merupakan tarif resmi pemerintah sebagai Penerimaan Negara Bukan                             
      Pajak (PNBP). Biaya tersebut adalah murni biaya penerbitan PC dan terpisah dari biaya
      fumigasi. 



CV. DINAR KASIROH
Phone: 08127692285-085271637378
Layanan sms : 0838-07761819
Email: cvdinar_kasiroh@yahoo.com